Membangun Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

Menurut Effendi, istilah komunikasi berasal dari kata latin communication yang artinya membagi, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sedangkan menurut Everett M.Rogers dan Lawrence Kincaid, komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. 

Dalam proses pembelajaran, terjadi komunikasi antara siswa dengan guru, ataupun siswa dengan siswa. Tidak jarang dalam komunikasi terdapat hambatan yang membatasi efektifitas penyampaian pesan. Berdasarkan pengalaman di lapangan, penulis menemukan bebagai jenis hambatan dalam komunikasi dengan peserta didik diantaranya:

1). Kata-kata guru yang terlalu sukar dipahami dan diterima oleh peserta didik. Adanya perbedaan banyaknya pengalaman antara guru dan siswa menyebabkan tumpang tindih dalam berkomunikasi. Adakalanya bahasa peserta didik identik dengan bahasa zaman now dan guru dengan bahasa oldnya. Perkembangan istilah dalam lintas zaman membuat satu sama lain menyebabkan miskomunikasi sehingga harus belajar memahami makna dari kata-kata tersebut.

Bacaan Lainnya

2). Perbedaan arti denotasi pada kata-kata yang digunakan antara guru sebagai pengirim pesan dan peserta didik sebagai penerima pesan. Adakalanya peserta didik berfikir kata-kata yang dimaksud menunjukkan pada sesuatu yang berbeda dengan yang dimaksud guru.

3). Pola kalimat dalam berbicara. Pendidik maupun peserta didik memiliki pola kalimat yang membingungkan.

4). Adanya perbedaan budaya antara guru dan peserta didik, diantaranya intonasi, gerak mata, tangan atau bahkan bagian badan lainnya.

Komunikasi sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Hal terpenting dalam bekomunikasi tersebut adalah kemampuan berbicara. Dengan latar belakang hambatan tersebut, maka agar bisa berbicara dengan baik , penulis berupaya membangun komunikasi yang efektif dengan siswa. Berikut adalah hal-hal yang penulis upayakan agar terjadi komunikasi efektif di kelas IV SDN Sukarindik :

  1. Kejelasan komunikasi
    Antara guru dan siswa, harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik.
  2. Ketepatan komunikasi
    Ketepatan atau akurasi berhubungan erat dengan penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang digunakan. Hindari memberikan informasi yang tidak benar. Dalam komunikasi antara guru dan peserta didik, ataupun peserta didik dengan peserta didik, upayakan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta informasi yang disampaikan harus benar.
  3. Konteks
    Konteks disebut juga situasi. Dalam hal ini, maksud dari konteks adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Karena komunikasi ini terjadi antara siswa dan guru, maka guru berupaya berkomunikasi dengan peserta didik dengan memperhatikan keadaan dan situasi yang di hadapi pada saat itu.
  4. Alur Komunikasi
    Penyajian bahasa dan informasi yang dilakukan guru dalam berkomunikasi dengan peserta didik harus disusun dengan atau sistematika yang jelas, sehingga peserta didik sebagai pihak penerima informasi cepat tanggap. Alur komunikasi yang tidak sistematis hanya akan membawa siswa jenuh menanggapi masalah.
  5. Budaya
    Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, budaya adalah pikiran, akal budi. Secara umum budaya diartikan sebagai cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, berkembang dan susah di rubah. Budaya tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Dalam berkomunikasi dengan peserta didik, guru perlu menyusuaikan dengan budaya peserta didik, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun non verbal agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.

Teknik komunikasi merupakan cara komunikasi yang penting bagi seorang guru dalam menerapkan strategi menuju hasil yang diharapkan. Agar seorang guru dapat mencapai hasil yang diharapkan, yakni meningkatkan kualitas peserta didik sesuai tujuan pendidikan nasional, maka tidak ada salahnya apabila kita mengupayakan komunikasi yang efektif agar hambatan dalam berkomunikasi dapat sirna. Melalui teknik komunikasi efektif akan lebih mudah badi seorang guru mengarahkan para peserta didik kepada tujuan-tujuan yang ditentukan sebelumnya. Komunikasi yang lancar akan mempermudah mencapai tujuan pendidikan nasional sehingga diharapkan kualitas pendidikan Indonesia dari waktu ke waktu semakin meningkat.***

Penulis: Yunia Rahmawati, S.Pd.
(Guru Kelas IV SDN Sukarindik Kota Tasikmalaya)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *