Oleh: Budiman
Berbicara tentang Pesantren Ramadan 1440 H di Lingkungan Bukit Indihiang Permai Kel/Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya yang mengambil tema Melalui Pesantren Ramadhan, Kita Wujudkan Generasi serta Masyarakat Madani yang Berkarakter Berlandaskan Gotong Royong tidak lepas dari dorongan perbuatan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Mulai dari konsistensi dan kesolidan Panitia penyelenggara, Para tokoh, alim ulama yang mengisi program ini, relawan, orang tua /wali peserta Pesantren Ramadan, dan seluruh warga.
Program yang Pelaksanaan mengelola Kuliah Subuh/ Ngasuh (Ngaji Subuh) dan Pesantren Kilat yang dilaksanakan oleh narasumber dan pemateri serta kontribusi warga masyarakat dengan materi dan konsep yang sudah dibuat. Serta menyuguhkan program pembiasaan dan tambahan yang sangat padat dan super ketat. Keberjalanan semuanya ini memang membutuhkan teknik, taktik, strategi dan waktu lebih untuk dirumuskan oleh seluruh panitia.
Kami sadari bahwa konsep dan perumusan sehebat apapun tentu tidak akan berjalan lancar jika memang tidak ada dorongan dan dukungan dari semua pihak. Termasuk 2 sosok tokoh yang selalu memberi tambahan energy dan semangat yang tidak pernah padam. Ya, mereka adalah Drs. H. Djedjen Zaenuddin, S.H., M.H. selaku Ketua Yayasan dan Ust. Nanang Hendari, S.Pd. selaku Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Miftahul Falah yang selalu menyempatkan hadir ditengah-tengah kesibukannya.
Menyatut dari perkataan orang bijak bahwa Satu perbuatan nyata, sekecil apa pun, jauh lebih berarti dibandingkan seribu kata-kata indah dan Satu perbuatan nyata sama dengan seribu kata-kata indah.
Pemberiaan semangat melalui dakwah yang dilakukan dengan pemberian contoh nyata kepada seluruh warga masyarakat, untuk terus mendukung program yang sudah dibuat oleh panitia terus dilaksanaakan. Tidak hanya hadir dalam setiap acara yang dibuat tapi juga turut terlibat di dalamnya. Kami selaku panitia menyadari akan kesibukan kedua sosok tokoh tersebut. Namun, mereka selalu menyempatkan dan mendukung setiap program yang dibuat walaupun mungkin sangatitu sangat sederhana sekali.
Dan kami menyadari bahwa kedua tokoh tersebut sedang menyampaikan pesan-pesan mulia melaui pemberian contoh nyata. Bukan hanya lewat kata-katanya yang menggebu-gebu, bukan hanya lewat lisannya bagaikan seorang orator ulung, tapi juga lewat perbuatan sehari-harinya yang terkadang dianggap remeh oleh orang lain. Namun kami menganggap bahwa perbuatan melalui contoh yang dipertontonkan kepada semuanya betapa mulianya di hadapan Sang Maha Pencipta. Maka kami menyarankan marilah kita mengikuti cara dakwah melalui amal dan perbuatan nyata yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut.
Penulis secara pribadi dan atas nama panitia sangat berterima kasih kepada kedua sosok tokoh tersebut yang sudah berperan serta demi terselengaranya program Pesantren Ramadan ini, in sya Allah dan pasti adanya bahwa Allah yang maha pengasih dan penyayang akan mengganti nya dengan lebih baik.
Amin allahumma amin.