PGM Dukung Polwan Ngajar di Madrasah Tasikmalaya

TASIKMALAYA – GM | Puluhan polisi wanita (polwan) dari Polres Tasikmalaya Kota bakal diterjunkan ke madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh penjuru Kota Santri. Langkah ini merupakan bagian dari program “Polwan Ngajar” yang diluncurkan secara resmi bertepatan dengan agenda halal bil halal Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kota Tasikmalaya, Sabtu (12/4/2025), bertempat di Aula Rektorat Institut Agama Islam Tasikmalaya.

Ketua PGM Kota Tasikmalaya, Asep Rizal Asy’ari, menyambut positif inisiatif dari jajaran kepolisian tersebut. Menurutnya, kehadiran polwan sebagai pengajar tamu akan menjadi angin segar bagi dunia pendidikan madrasah. “Program ini menjadi tambahan yang sangat berarti bagi santri. Mereka bisa mendapatkan wawasan baru di luar pelajaran agama, seperti kedisiplinan, etika sosial, hingga wawasan kebangsaan,” kata Asep.

Bacaan Lainnya

Acara peluncuran ini juga mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Staf Khusus Kementerian Agama, Gugun Gumilar P.Hd yang hadir secara daring, serta Kepala Kemenag Kota Tasikmalaya Agus Buhori, dan jajaran akademisi seperti Wakil Ketua IAIT Dr. Ade Zaenul.

Kepala Kemenag, Agus Buhori, mengungkapkan bahwa program ini bisa menjadi role model nasional. “Tasikmalaya punya potensi besar untuk menjadi pelopor. Ini adalah kolaborasi luar biasa antara madrasah, kepolisian, dan Kemenag,” ujarnya.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP M. Faruk Rozi, menekankan pentingnya peran guru madrasah dalam membentuk karakter generasi muda. Karena itu, pihaknya merasa perlu ambil bagian dalam mendukung pendidikan karakter. “Kami ingin membantu membentuk pribadi santri yang tidak hanya taat agama, tapi juga memiliki sikap nasionalis dan disiplin,” ucap Faruk.

Ia menyebutkan bahwa seluruh personel polwan di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota akan dikerahkan untuk program ini. “Target kita, bisa menjangkau sedikitnya 400 madrasah yang tersebar di kota ini. Modul materi saat ini sedang disiapkan dan akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru nanti,” lanjutnya.

Faruk menambahkan, selain madrasah, tidak menutup kemungkinan kerja sama serupa akan diperluas ke sekolah-sekolah di bawah naungan Kemendikbud. Harapannya, santri dan pelajar di Tasikmalaya bisa memiliki bekal moral dan sosial yang kuat untuk menghadapi tantangan zaman.

Program “Polwan Ngajar” ini tidak hanya menjadi gebrakan lokal, tapi juga berpotensi sebagai inspirasi nasional dalam sinergi pendidikan dan keamanan.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *