SDN 2 Tuguraja Minim Fasilitas Kepsek : Berharap ada Bantuan Jelang Akreditasi

Gema Mitra – Kota Tasik
Sistem Zonasi yang sudah diberlakukan oleh pemerintah pusat menimbulkan efek positif bagi masyarakat karena mereka tak perlu mendaftar sekolah ke tempat yang jauh dari rumahnya.
Demi menjaga tenaga siswa-siswi sekolah dalam kegiatan belajar-mengajar yang tentu harus dilengkapi dengan sarana prasarana yang lengkap/ memadai demi kenyamanan dan keamanan.

Oleh karena itu pada hari Senin (05/08/19) Redaksi Gema Mitra mendatangi SDN 2 Tuguraja yang bertempat di Jl. Paseh Gang H. Hasan, Kel. Tuguraja, Kec. Cihideung, Kota Tasikmalaya.

“Kalau di sini kan lokasi sekolahnya dikomplekkan ya, kebetulan ada 3 SD Tuguraja 1, 2, 3, dan saya baru 2 tahun menjabat dan di tahun pertama saya ke sini anak kelas 1 itu hanya ada 21 orang, dan lanjut tahun ke-2. nah penerimaan siswa baru pertama saya di sini meningkat menjadi 52 siswa dan kita bagi 2 kelas,” terang Dede Heryati, S. Pd, Kepala Sekolah SDN 2 Tuguraja.

lebih lanjut dikatakannya bahwa sejak dirinya menjadi Kepala Sekolah di sana, pihak sekolah mulai menjalin hubungan dengan masyarakat, guru-gurupun cukup solid dalam kerjasama demi kemajuan sekolah. Dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Karena lewat jalinan tersebut kami mendapat 52 siswa di tahun lalu, dan tahun sekarang 54 siswa.

Namun yang sangat disayangkan dari sekolah yang begitu bagus juga segudang prestasinya dan berani bersaing dengan sekolah-sekolah lain ini justru Sarana dan Prasarana kurang mendukung.
“Bangunan yang kita gunakan sekarang cuma ada empat ruang kelas, sementara ruang belajar kami membutuhkan 8 ruang itu yang jadi kendala. Kami pun tidak ada ruang guru, juga ruang Kepala Sekolah juga disebutnya rumah dinas bukan ruangan khusus kepala sekolah seperti pada umumnya itu aja mungkin kami sesalkan,” tambahnya.

“Sampai saat ini kami masih menunggu perhatian dari Disdik Kota Tasikmalaya. Ya, minimalnya penataan ulang dan maksimalnya memberikan solusi untuk kita demi kemajuan sekolah kami, waktu itu juga kami sudah melayangkan program merger dan waktu itu juga dari pak Kabid, dan pak Kasi baru lisan-lisan saja dan ketika ditanyakan kembali bahwa 2019 tidak ada program merger. Mudah-mudahan 2020 ada harapan kami mengajukan juga ke dinas BPKAD. Kalau semacam ini tidak bisa ditanggulangi, maka kami terancam tidak bisa Akreditasi dan belajar-mengajar siswa-siswi akan terhambat karena sarana dan prasarana di sekolah kami tidak ditanggulangi sebagaimana mestinya,” ungkapnya kepada Gema Mitra. (M. Rizky Arbianto)***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *