Gema Mitra – Kota Tasik
Salahsatu efek dari dijalankannya sistem zonasi dirasakan oleh SDN Indihiang. Salahsatu dampaknya adalah masyarakat banyak mendaftarkan anaknya ke Sekolah terdekat. Hal ini bertujuan agar anak didik tetap dalam pengawasan orang tuanya dan menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
“Kalau di sini kami menjalankannya sesuai aturan yang sudah berlaku saja, yang mana kami mengutamakan siswa-siswi yang paling dekat, walaupun banyak sekali mendaftar ke sekolah kami yang dapat menampung 112 siswa dan tidak boleh lebih daripada itu, juga dalam hal ini peningkatan sekolah lebih diutamakan,” terang Lilis Rosmiati, S. Pd Kepala Sekolah SDN Indihiang yang berlokasi di Jl. Letjen. Ibrahim Adjie, Kec. Indihiang, Kota Tasikmalaya, kepada Gema Mitra, Selasa (06/08/19)
Lebih lanjut dijelaskan dirinya menjelaskan bahwa bagi masyarakat yang berada di luar zonasi pun sebenarnya masih sangat boleh mendaftar.di sekolahnya.
“Masyarakat lain yang pemukimannya berada di luar zonasi pun masih sangat boleh untuk ikut mendaftar, tapi dengan syarat kuota di kitanya masih ada yang tentu sudah ditetapkan dan hal tersebut sudah disosialisasikan oleh kami kepada masyarakat dan merekapun menyadari hal itu. dan otomatis kita mengalami penurunan, bukan disebabkan animo masyarakat, melainkan kita harus mengikuti aturan yang berlaku. Jadi kami dibatasi oleh aturan tersebut,” terangnya.
Prestasi-prestasi yang ditorehkan SDN Indihiang cukup banyak, baik di bidang Akademik maupun Non Akademik.
“Kalau segi prestasi banyak, di bidang non-akademik kita Alhamdulillah di cabang pupuh kita juara 1, pun lomba sajak tingkat Kota dan kita selalu berproses karena sekolah kami mengutamakan potensi siswa-siswi yang bisa dijadikan bibit untuk mengharumkan nama sekolah. Dan di Akademiknya kita aktif mengikuti MIPA dan semua yang lulus dari sini ketika masuk ke sekolah unggulan mereka semua lolos seleksi baik secara ujian maupun nilai mereka,” tambahnya.
“Harapannya semoga siswa-siswi kami terus menorehkan prestasi di bidang akademik dan non-akademik baik di tingkat Kecamatan, Kota, dan Provinsi. Kemudian juga mewujudkan pembangunan sekolah, mewujudkan visi misi, itu benar-benar tidak bisa hanya sekedar ucapan. Diharapkan kepada pemerintah juga berupa bantuan dari Dinas terkait yang tentu melalui Dapodik juga kami sudah menyampaikan secara langsung kekurangan-kekurangan kami salahsatunya kekurangan SDM untuk mengajar di sini. Untuk mewujudkan visi misi tersebut tentu tidak mungkin terpenuhi kalau sdm-nya kurang tapi juga sekolah berusaha mengoptimalkan potensi yang ada Melalui strategi-strategi yang bisa lebih efisien dan optimal walaupun dalam keterbatasan yang masih kurang,” Pungkasnya.
(M. Rizky Arbianto)***
