Gema Mitra – Kota Tasik
Sabtu malam (19/10/2019) seluruh rangkaian acara Hari Jadi ke 18 Kota Tasikmalaya resmi di tutup oleh Wali Kota Drs. H. Budi Budiman, bertempat di halaman Bale Kota Tasikmalaya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tasikmalaya KH. Udin Sa’adudin memimpin langsung doa untuk Negeri sebagai bentuk rasa syukur akan usianya yang bertambah dan untuk keberkahan seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota, Sekda Kota Tasimalaya, Unsur Forkopimda, Unsur Muspika, Para Ulama, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.
Drs H Ivan Dicksan selaku ketua pelaksana kegiatan yang juga Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya melaporkan rangkaian Kegiatan Hari Jadi Kota Tasikmalaya yang ke 18 yang di gelar selama 8 hari.
Ivan mengungkapkan bahwa seluruh rangkaian acara diselenggarakan untuk membangun rasa kesatuan dan persatuan. Disamping itu, acara yang mengusung tema Tasik Resik Tasik Berbudi, Tasikmalaya Milik Kita, dalam rangka mengenang dan menumbuhkembangkan serta meningkatkan pembangunan partisipasi masyarakat Kota Tasikmalaya.
Ivan menuturkan, sebagai Kota Resik tentunya Pembangunan Kota Tasik harus lebih maju sebagai kota madani. Berbagai macam kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka Hari jadi Kota Tasikmalaya ke 18 diantaranya, Jalan Sehat, Karnaval Seni dan Budaya dalam rangkaian TOF (Tasik October Fesitival) 2018, Pameran Tasik creativ dan di akhiri dengan dengan acara puncak malam Tasyakuran. “Hal ini sesuai visi dan misi Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke 18, Tasik Resik Tasik Berbudi, Tasikmalaya Milik Kita, ” ujarnya.
Sementara Walikota Tasikmalaya Drs.H.Budi Budiman mengatakan, bahwa di usianya yang ke 18 Tahun Kota Tasikmalaya, merupakan rangkaian panjang dalam hal pembangunan yang perlu kita syukuri. Namun demikian, masih ada beberapa yang masih harus kita tingkatkan.
Menurutnya, apa gunanya pembangunan fisik tanpa ada pembangunan mental yang baik. Harus ada keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental. “Permasalahan sosial memang selalu ada, tapi kita bersama sama semua elemen yang ada untuk menjaga kerukunan antar umat beragama,” paparnya. (Kesit)***