Tokoh Masyarakat Kawalu Geram, RS Dewi Sartika Akan Dipakai Lokasi Karantina Pasien Covid-19

Alt

gemamitra.com | Tasikmalaya

Dedengkot Gibas Kawalu, yang sudah kenyang nelan asam-garam dunia pendampingan dan advocasy, Yayat Sohibulwafa merasa “ateul” oleh sikap rekan lain yang tergabung di Forum Kawalu yang lambat merespon peristiwa, saat ada selentingan  bahwa RS Dewi Sartika, yang nota bene belum rampung pengerjaannya, akan digunakan lokasi karantina pasien covid -19 oleh pihak terkait.

Kata Buyung, seorang tokoh masyarakat Kawalu, kabar akan digunakannya Dewi Sartika untuk lokasi karantina didapat dari keterangan petugas yang sedang membersihkan RS tersebut, waktu ia mendatanginya.

Sontak saja, dengan tersebarnya kabar akan digunakan tempat isolasi, mengundang reaksi masyarakat. Beberapa tokoh masyarakat Kawalu memberikan tanggapannya yang beragam. Yayat Sohibulwafa, dengan tegas menolak.

“Secara personal maupun institusi, saya menolak. Lokasinya terlampau berdekatan dengan Kantor Kecamatan, nota bene ruang publik dimana masyarakat keluar-masuk untuk nengurus keperluan. Yang kedua, Dewi Sartika itu belum beres 100%, masih ada sisa penkerjaan yang harus dituntaskan di tahun 2021.” Ujar Yayat.

Yayat ditemui Gema Mitra di sekretariat Gibas Kawalu, Jum’at 15/01/2021. Di samping Perum Muncang Asri, Kawalu.

Sementara H. Ade Kuswandi, Ketua Forum Kawalu dengan tegas menolak adanya karantina di wilayah Kawalu. Selain itu, H. Ade menganggap pihak terkait tidak terbuka atas rencana itu. Ia menyesalkan jika pihak pemerintah tidak melakukan sosialisasi dulu.

Berbeda dengan Yayat, tokoh masayarakat dari GMBI, Ketua KSM Kawalu justru sebaliknya, malah mendukung RS Dewi Sartika digunakan tempat karantina.

“Tidak harus dicemaskan, karena letak RS itu, jauh dari pemukiman. Lagian jarak tular corona kan sangat dekat, dengan dua meter saja sudah aman. Apa lagi RS Dewi Sartika, lumayan jauh.”

Rouf berpesan kepada masyarakat agar tidak terlalu cemas, dengan adanya lokasi karantina di Kawalu. Sedang Kawalu sendiri sudah zona merah dan sudah banyak yang terpapar.

“Justru, saya lebih khawatir ketika berdekatan dengan masayarakat, karena tidak tahu apakah sudah terpapar corona atau belum. Sedang yang dikarantina sudah jelas, tinggal kita mewaspadainya.” Pungkas Rouf.

Hampir senada dengan Rouf, tokoh Pemuda Pancasial senior, Heri Risnandar menyampaikan pemikirannya.

“Sebenarnya tidak ada yang perlu dicemaskan. Asal disiplin saja menjaga diri dengan prokes yang ketat, yang dianjurkan pemerintah. Dengan 3m juga, saya pikir  soal tularan corona sudah bisa diatasi.”

Namun ketika dikonfirmasi kepada Kalak BPBD H. Ucu Anwar lewat seluler, mengatakan, bahwa karantina di RSUD Dewi Sartika belum pasti, tapi kalau rencana untuk itu pernah ada. (Yus)***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *