Bupati Pangandaran Meletakan Batu Pertama Jembatan Simpay Asih

Pangandaran.gemamitra.com | Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat, Dandim 0613 Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfiyan Arisandi, dan perwakilan dari Yayasan Buddha Tzu Chi meletakan batu pertama pembangunan jembatan gantung, Rabu (9/03/2022).

Jembatan Simpay Asih Cijulang di Dusun Mandala, Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandara yang menghubungkan Jalan Cijulang ke Pantai Batukaras, sedang dalam perbaikan atau renovasi.

Bacaan Lainnya

Semula, Jembatan Simpay Asih atau warga setempat menyebutnya sasak gantung terbuat dari bambu anyam  sepanjang 60 meter dengan tiang besi sebagai penyangga.

Penghubung aktivitas warga dan wisatawan yang menuju objek wisata Pantai Batukaras tersebut sudah berusia 50 tahun lebih.

“Upaya perbaikan ini atas dorongan dari eks Pangdam III Siliwangi Agus Subiyanto yang sekarang menjadi Wakasad dengan bantuan CSR dari Yayasan Buddha Tzu Chi,” kata Jeje kepada wartawan.

Sebelumnya, jembatan ganung tersebut adalah pemotong arus jalan pengguna sepeda motor saat libur panjang ke kawasan objek wisata patai Batukaras. Jeje meminta setelah selesai pembangunan Jembatan Simpay Cijulang bisa menjadi daya tarik wisata.

“Tidak hanya sebuah jembatan gantung yang hanya melewati saja, ini bisa dikembangkan lagi semenarik mungkin. Sehingga wisatawan tidak hanya bertujuan ke pantai saja,” ungkap Jeje.

Sementara Dandim 0613 Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfiyan Arisandi yang mewakili kehadiran Pangdam III Siliwangi menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memberikan bantuan sepenuhnya.

“Dorongan dari Wakasad Agus Subianto kepada warga Pangandaran sangat perhatian, sehingga jembatan gantung ini bisa menjadi upaya pemulihan ekonomi dan mempermudah akses jalan,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Batukaras Hadi Somantri mengatakan, bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi ini, berbentuk material dan bantuan tenaga ahli.

“Untuk total anggarannya kami tidak tahu, jadi kita hanya menerima materialnya saja, untuk teknisi sudah ada. Sementara pengerjaanya secara swadaya yang bekerjasama dengan desa Cijulang,” ucapnya.

Untuk bentuk jembatan masih berbentuk gantung dengan bahan lantai plat eser, full baja dengan sistem pengerjaan knokdon atau full baud. “Karena material berasal dari luar negeri, tepatnya negara Sweedia, pasti kualitas terbaik.Tetap sama sensasinya, namun beda bahan,” katanya.

“Pengerjaan akan dilakukan selama 2 bulan, targetnya sebelum Hari Raya Idul Fitri udah selesai biar bisa digunakan,” ucapnya.

Menurut dia bentuk jembatan simpay Cijulang sepanjang 60 meter degan lebar 1,5 meter ini masih berbentuk jembatan gantung. “Jadi estetika dan ikon jembatannya tidak hilang,” ucapnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *