Kota Tasikmalaya – GM | Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pendaftaran peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi, berdampak terhadap beberapa sekolah untuk menjaring siswa baru.
Sistem ini menjadikan sekolah yang terletak di perbatasan harus berfikir keras dalam hal pengaturan manajerial sekolah.
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 18 Kota Tasikmalaya Aan Harlan Ansori, S.Ag., M.Pd mengatakan, sejak penerapan sistem PPDB online menggunakan zonasi, sekolah ini kesulitan mendapatkan peserta didik baru.
Meski terbilang baru diangkat menjadi Kepala Sekolah sekitar satu tahun yang lalu, Aan mengaku mendapatkan pengalaman yang mahal ketika ditempatkan di sekolah yang darurat dalam membuat strategi. “Belajar qanaah,” ucapnya.
Seperti diketahui, lanjut Aan, sudah hampir tiga tahun setelah penerapan zonasi, para siswa yang mendaftar ke SMPN 18 hanya dari sekitar sekolah sesuai dengan pemetaan zonasi, itu pun sisa dari sekolah lain yang berada di zona yang sama.
“Tahun lalu tercatat hanya sekitar 100 siswa, yang mendaftar ke sekolah ini,” kata Aan, Selasa (18/5/2022).
Hal itu, kata dia, membuat sekolah harus berfikir keras bagaimana caranya dalam mengembangkan sekolah supaya bisa sejajar dengan sekolah lain, terutama dalam hal pengelolaan keuangan.
“Ya, selain kekurangan siswa, para guru juga yang notabene guru muda yang sudah sertifikasi banyak yang pindah mengajar ke sekolah lain. Hal itu dipahami karena dengan jumlah siswa yang sedikit, otomatis mereka para guru kekurangan jam mengajar,” ungkap Aan.
Aan menuturkan, dulu sekolah ini banyak diminati pelajar dari daerah sekitar Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Terlebih sekolah ini sudah mempunyai nama dalam hal prestasi olahraga Perisai Diri hinggal ke tingkat Nasional.
“Lokasi sekolah ini berdekatan dengan beberapa sekolah (SMP/Madrasah) negeri yang memang berada dalam satu zonasi yang sama,” ujar Aan.
Lebih lanjut dikatakan, upaya dalam mengembangkan karakter dan religi, terus digalakan di sekolah ini.
Selain itu, dalam hal memberikan pelayanan jasa yang menyenangkan dan memuaskan dalam arti anak yang sekolah disini bisa berprestasi dibantu oleh kerja keras para guru. sehingga orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya ke sini merasa puas.
“Semoga SMPN 18 bangkit kembali, pelayanan lebih baik, pelayanan yang memuaskan sehingga kejayaan sekolah kami bisa diraih kembali,” harapnya. (Varikesit)***