Mendidik dengan Hati: Pesan Kasi GTK di Forum Edutalks 2025 UPI Tasikmalaya

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Humanisme dalam pendidikan kembali ditegaskan sebagai prinsip fundamental oleh Kendra Rodyansah, S.Pd., M.M., Kasi Pembinaan GTK Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Hal itu disampaikan dalam kegiatan EDUTALKS 2025 yang digelar oleh mahasiswa Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya, Kamis (19/6/2025).

Kegiatan yang mengusung tema “Kuat di Dasar, Hebat di Masa Depan” ini menghadirkan suasana akademik yang menarik, diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan pelaku pendidikan.

Bacaan Lainnya

Dalam pemaparannya, Kendra mengangkat urgensi penerapan pendekatan humanis dalam dunia pendidikan. Ia menyampaikan bahwa proses mengajar tidak semestinya hanya didasarkan pada instruksi teknis, tetapi perlu dimaknai sebagai proses relasi antarmanusia yang saling belajar.

“Pendidik harus mampu menempatkan diri tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping yang memahami karakter dan kebutuhan peserta didik,” ujar Kendra.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap peserta didik memiliki keunikan yang patut dihargai. Dengan memandang siswa sebagai individu yang utuh, guru dapat menciptakan ruang belajar yang lebih inklusif dan bermakna.

“Kita perlu menanggalkan anggapan bahwa guru adalah satu-satunya pusat pengetahuan. Justru peserta didik bisa menjadi sumber wawasan baru bagi kita,” tambahnya.

Kendra menekankan, pendekatan humanisme dalam pendidikan akan memperkuat pondasi nilai dan etika dalam proses belajar-mengajar. Hal ini menjadi penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.

Kegiatan EDUTALKS 2025 ini juga menjadi forum penting dalam mempertemukan pemikiran akademik dan praktik lapangan. Para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian diskusi, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan di daerah, khususnya di Tasikmalaya.

Dengan berlangsungnya kegiatan ini, UPI Kampus Tasikmalaya sekali lagi menunjukkan peran aktifnya dalam membangun diskursus pendidikan yang reflektif dan transformatif. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *