Pelatihan Peran Pengawas dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar di Satuan Pendidikan

Kota Tasikmalaya – GM | Puluhan pengawas pendidikan dari berbagai wilayah se-Jawa Barat berkumpul untuk mengikuti pelatihan penting dalam rangka mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar di satuan pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 13-17 Maret 2024 di Hotel Santika, Kota Tasikmalaya.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tujuan untuk mempersiapkan pengawas pendidikan dalam peran mereka sebagai agen perubahan dan pembina dalam mewujudkan konsep Merdeka Belajar di tingkat sekolah.

Read More

Plt. Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar menyampaikan, pihaknya dalam rangka memberikan arahan sekaligus membuka acara pelatihan pengawas Satuan Pendidikan dari TK, SD maupun SMP.

“Ketika harus dikaitkan dengan pengawas dalam era kurikulum Merdeka atau mereka yang sedang tersandera oleh platform Merdeka Mengajar. Maka saya ingin mengingatkan kembali bahwa fungsi mereka adalah sebagai fasilitator, sebagai coach, sebagai mentor, dan sebagai trainer,” ujaranya kepada Gemamitra.com, ditemui disela acara, Rabu 13/03/2024.

Di samping itu, tambahnya, pengawas akan saya ingatkan bahwa mereka adalah sebagai orang dekat guru, orang dekat kepala sekolah. Yang menjadi consulting, tempat mereka curhat, tempat mereka konsultasi. Sehingga peran pengawas bagaimana ia bisa menenangkan, menyenangkan civitas akademika di sekolahnya masing-masing.

“Ketika dengan PMM mereka merasa tertekan, banyak hutang-hutang administrasi yang belum selesai, maka pengawas hadir sebagai penyejuk. Sehingga kehadiran pengawas betul-betul mengembangkan bahwa PMM bukan sebagai beban, tapi bagian sebuah dinamika pekerjaan yang harus mereka selesaikan secara perlahan,” ungkapnya.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para pengawas pendidikan akan menjadi agen perubahan yang efektif dalam mewujudkan visi Merdeka Belajar, yang bertujuan untuk memberikan kebebasan dan kemandirian kepada setiap peserta didik dalam mengejar potensi mereka secara penuh.

Ucu menilai, dengan program-program yang sudah jelas, poin pentingnya bagaimana menciptakan dan membentuk peserta didik punya kualitas dan bermoral, itu semua aktivitas dan peran kita sebagai dinas pendidikan.

“Jadi, muaranya adalah bagaimana merubah perilaku masyarakat pendidikan, serta meperlakukan peserta didik sebagai subjek yang harus diberi ruang beraktivitas, mereka adalah pelaku-pelaku sejarah di masa yang akan datang dan kita sebagai pasilitatornya,” pungkas Ucu. (Adm***)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *