Oleh : Saepul Masluh, S.Pd. (Guru Kelas V SDN Talagasari Kota Tasikmalaya)
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia. Pada saat itu, dua tokoh bangsa sebagai representasi dari seluruh bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dituangkan dalam teks proklamasi. Jalan pegangsaan timur menjadi salah satu saksi sejarah bagaimana bangsa yang besar ini berhasil membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Tiga setengah abad sudah bangsa Indonesia yang dulu bernama Hindia Belanda dijajah secara bergantian mulai dari bangsa Portugis, Belanda dan yang terakhir oleh bangsa Jepang.
Selama itu pula banyak tokoh bangsa dengan kecintaannya terhadap bangsa dan negara Indonesia berjuang mati-matian demi terbebas dari belenggu penjajahan yang sangat menyengsarakan rakyat. Penderitaan demi penderitaan yang dialami oleh rakyat di seluruh penjuru tanah air semakin menggelorakan semangat agar bangsa Indonesia mampu mengelola dan memerdekakan bangsanya.
Kini 77 tahun sudah Indonesia merdeka, semangat akan cinta tanah air itu lambat laun terkikis ditengah globalisasi yang kian merajalela. Tentu saja hal ini bukanlah hal yang baik. Rasa nasionalisme perlu dipupuk dan dipelihara agar bangsa ini tidak lagi terjatuh ke dalam lembah penjajahan di era modern baik penjajahan secara fisik maupun penjajahan ideologi ataupu pula penjajahan ekonomi. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki banyak sekali potensi yang bisa digunakan untuk memupuk nasionalisme dan rasa cinta tanah air dalam menunjang pembangunan. Namun bangsa ini juga memiliki banyak sekali sumberdaya yang memotivasi bangsa dan negara lain ingin menguasainya. Rasa cinta tanah air menjadi salah satu modal utama untuk melindungi bangsa dan negara kita agar tetap kokoh berdiri. Rasa cinta tanah air perlu dikembangkan dan dibiasakan menjadi sebuah karakter bagi peserta didik terutama jenjang Sekolah Dasar.
Pendidikan menjadi salah satu kunci agar rasa nasionalisme ataupun cinta tanah air mampu tertanam dengan baik dalam hati sanubari warga negara Indonesia. Sekolah Dasar menjadi pondasi utama agar setiap siswa mampu mencintai tanah airnya. Beragam upaya dilakukan untuk menanamakan rasa cinta tanah air bagi para peserta didik, salah satu yang dilakukan oleh saya yang notabennya adalah guru kelas V SDN Talagasari adalah dengan melakukan pembiasaan menyanyikan lagu wajib nasional setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya setiap pagi sebelum memulai kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Setelah selesai bernyanyi, peserta didik diarahkan untuk memaknai lagu yang sudah dinyanyikan sebagai bentuk upaya untuk menggambarkan kondisi perjuangan bangsa Indonesia dahulu. Tujuan dari pembiasaan ini adalah untuk menumbuhkan dan memupuk rasa nasionalisme ataupun cinta tanah air kepada peserta didik kelas V SDN Talagasari. Setelah terbiasa menyanyikan lagu wajib nasional peserta didik akan terbiasa pula dan selalu mengingat bahwa kemerdakaan yang dirasakan saat ini adalah hasil perjuangan yang ditebus dengan keringat, darah dan air mata para pejuang bangsa Indonesia terdahulu. Rasa nasionalisme yang akan terbangun akan menjadi bekal dan semangat bagi peserta didik untuk mampu meningkatkan pembangunan dengan cara belajar dengan baik. Lagu wajib nasional yang dinyanyikan akan mamapu menggugah semangat peserta didik untuk mencintai tanah airnya dengan penuh rasa bangga.
Lagu wajib yang dinyanyikan setiap pagi sebelum kegiatan belajar di kelas V SDN Talagasari sebelumnya dipilih terlebih dahulu lagu yang memang dirasa memiliki nilai dan semangat juang tinggi. Contoh lagu wajib yang biasanya dinyanyikan diantaranya Maju tak gentar, Garuda Pancasila, Halo Halo Bandung, dst. Lagu lagu tersebut dirasa memiliki nilai juang dan semangat pantang menyerah serta mampu memotivasi dan semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air di hati para peserta ddidik. Kecintaan yang terbangun akan terus mengakar dan berkembang seiring dengan terbiasanya para peserta didik menyanyikan lagu wajib tersebut setiap pagi, dan yang tak kalah pentingnya adalah dengan merefleksikan diri maupun perasaan perserta didik kelas V SDN Talagasari setelah selesai menyanyikan lagu nasional tersebut. Hal ini sedikitnya membantu para peserta didik untuk senantiasa mengingat perjuangan pendahulu bangsa dan menjadikan motivasi bagi peserta didik kelas V SDN Talagasari untuk belajar dengan tekun dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga kita semua melalui peran kita sebagai seorang pendidik mampu meningkatkan rasa nasionalisme peserta didik agar benar-benar mencintai tanah airnya dan rela berjuang demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.***
