Perdana di Tasikmalaya, KKG Mayor Elang Subandar Launching Buku Bertepatan dengan Peringatan HGN ke 77

Kota Tasikmalaya – GM | Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Dasar (SD) Mayor Elang Subandar meluncurkan buku perdana berjudul Miracle of Children Bocah-bocah Ajaib Elang Subandar, bertepatan dengan Memperingati Hari Guru Nasional ke-77 di Kota Tasikmalaya.

Peluncuran buku yang ditulis para guru ini dilangsungkan di SDN 1 Nagarasari pada Kamis 24 November 2022, dihadiri oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H. Cecep Susilawan, S.Pd, M.M, Pengawas SD Hj Dede Parida, M.Pd, Ketua Cabang PGRI Cipedes Aef Saeful Husna, M.Pd, Ketua FKKG Kota Tasikmalaya Dadad, S.Pd, Komunitas Literasi Kota Tasikmalaya dan 32 penulis buku Miracle of Children Bocah-bocah Ajaib Elang Subandar.

Read More

Ketua KKG Mayor Elang Subandar, Inda Dzil Mustaqim mengatakan, bahwa peluncuran buku yang di tulis oleh para guru yang tergabung dalam KKG SD Mayor Elang Subandar merupakan salah satu program KKG tahun ini.

Dia menyebut, buku setebal 145 halaman itu merupakan hasil karya murni dari para guru dalam bentuk tulisan.

“Alhamdulilla melalui proses yang cukup panjang dan perdana di launching bertepatan dengan momen Hari Guru Nasional ini kami luncurkan buku tersebut dan berharap karya para guru Kota Tasikmalaya ini bisa tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan menembus dunia pendidikan internasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, buku tersebut berisi keajaiban-keajaiban pendidik yang ditemukan dalam diri siswa yang kadang terlupakan oleh hal administrasi sekolah, buku tersebut murni ditulis oleh 32 guru yang terdiri dari guru dan kepala sekolah.

“Dalam buku ini guru membuktikan keajaiban para siswa itu ada. Harapan kita, buku ini bisa jadi pemantik bagi guru hebat lainnya dan KKG lainnya untuk mau berkarya bersinergi, meskipun nanti beda karyanya,” ujarnya.

Vudu Abdul Rahman selaku editor buku, menuturkan, bahwa tanggal 21 September 2022 merupakan awal dari proses kreatif karya tulis ilmiah yang di gagas oleh KKG Mayor Elang Subandar.

Namun, karena budaya membaca dan tulis menulis belum menjadi habit, maka sebelum melangkah ke karya ilmiah, saya menyarankan untuk membuat esai.

“Kenapa esai, karena mereka bisa menggali satu siswa yang selama ini membuat mereka tidak bisa tidur, apa yang mereka temukan sehari-hari di kelas kemudian dibiasakan atau dilatih untuk menggali dan dituangkan ke dalam tulisan,” ucap Vudu.

Dia mengungkapkan, setelah proses kreatif buku ini selesai, maka sangat penting kalau hasil karya para guru ini dibuatkan audio visual film dokumenter atau fiksi.

“Jadi dalam bentuk film nanti, selaian terdokumentasikan dengan baik, jugabisa dijadikan media pembelajaran profile pelajar pancasila sesuai dengan program Kemendikbudristek. Karena makin guru-guru kreatif makin berwarnalah dunia pendidikan kita,” tuturnya.

Sementara H. Cecep Susilawan, S.Pd, M.M, mengaku bangga dan bersyukur juga meyampaikan apresiasi kepada para penulis yang tergabung di KKG Mayor Elang Subandar.

“Ini sangat menginspirasi dunia pendidikan. Guru dan kepala sekolah mengajar sudah biasa, kepala sekolah memimpin atau menjadi seorang manager itu biasa, tetapi ketika guru dan kepala sekolah sudah melangkah ke menulis, maka itu prestasi luar biasa,” pungkasnya. (Tatang RA)***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *