Tasikmalaya – Gemamitra.com | Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya resmi menggelar Konferensi PGRI Masa Bakti XXIII untuk periode 2025–2030. Kegiatan ini berlangsung dalam dua tahap, yakni pada hari Senin, 26 Mei 2025 di Sekretariat PGRI Kota Tasikmalaya, dan akan dilanjutkan pada Sabtu, 31 Mei 2025 di Hotel Horison.
Wakil Ketua PGRI Kota Tasikmalaya yang juga Ketua Panitia Konferensi, Asep Supriadi, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa konferensi kali ini mengusung tema “Guru Bermutu, Indonesia Maju”.
“Konferensi ini merupakan agenda penting untuk menyusun program kerja PGRI lima tahun ke depan. Hari ini kita fokus pada sidang-sidang awal, di antaranya pemeriksaan mandat, pembahasan tata tertib, laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti sebelumnya, serta sidang komisi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asep menyebutkan bahwa puncak acara akan berlangsung pada tanggal 31 Mei 2025, dengan agenda utama sidang pleno IV dan pemilihan pengurus baru PGRI Kota Tasikmalaya untuk masa bakti 2025–2030.
“Untuk saat ini sudah ada lima bakal calon ketua (F1), dan nanti akan ditetapkan secara resmi dalam sidang pleno mendatang,” ungkapnya.
Pada sesi hari pertama, konferensi dihadiri oleh 164 peserta, terdiri dari ketua ranting sebanyak 99 orang, perwakilan dari 10 cabang PGRI (30 orang), serta perwakilan dari organisasi afiliasi PGRI seperti YPLP (Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan), IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia), dan AGP (Asosiasi Guru Profesional), termasuk pengurus PGRI Kota Tasikmalaya masa bakti 2022–2025.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya masa bakti 2022–2025, Dodo Agus Nurjaman, S.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran penyelenggaraan konferensi tahap pertama ini.
“Alhamdulillah, di akhir masa jabatan saya, konferensi bisa terlaksana dengan baik. Laporan pertanggungjawaban sudah saya sampaikan, dan meskipun ada beberapa catatan, hal itu biasa dalam dinamika organisasi,” ujarnya.
Ia juga menilai bahwa antusiasme yang tinggi dari para calon pengurus menunjukkan adanya kepercayaan terhadap kinerja pengurus sebelumnya.
“Dulu saat saya pertama menjabat hanya ada dua calon. Sekarang ada lima. Ini luar biasa dan jadi bukti bahwa kolaborasi yang kita bangun selama ini diapresiasi,” tambahnya.
Meski demikian, Dodo mengakui masih ada beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai, terutama terkait pengembangan infrastruktur organisasi.
“Empat tahun terakhir ini kita belum bisa mendapatkan hibah karena status tanah belum jelas. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa mengajukan. PR-nya tinggal satu: menyelesaikan pembangunan dan penataan kantor. Harapannya, siapa pun pengurus terpilih nanti bisa melanjutkan program ini,” pungkasnya.
Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin baru yang mampu melanjutkan visi organisasi, memperkuat kolaborasi dengan birokrasi, serta membawa kemajuan nyata bagi guru dan pendidikan di Kota Tasikmalaya. (Pakesit)***