KKG Panglima Polim Dorong Kolaborasi Pendidikan melalui Literasi, Asesmen, dan Parenting Positif

Tasikmalaya – Gemamitra.com | Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Panglima Polim menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif bertajuk “Sinergi Orang Tua dan Guru Membangun Pendidikan Berkualitas melalui Literasi, Asesmen, dan Parenting Positif”, Sabtu (24/5/2025), bertempat di Aula SDN 1 Tanjung, Kota Tasikmalaya.

Kegiatan ini melibatkan enam sekolah dasar di bawah naungan Gugus Panglima Polim, yaitu SDN 1 Tanjung, SDN 2 Tanjung, SDN Mekarwangi, SDN Talagasari, SDN Babakan Peundeuy, dan SDN 2 Kawalu.

Bacaan Lainnya

Selain para guru dan siswa, kegiatan ini juga dihadiri oleh orang tua murid, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, sejumlah narasumber profesional dari berbagai bidang pendidikan, diantaranya Ketua KPAID Kota Tasikmalaya, Pengawas SD, Kapolsek Kawalu dan tamu undangan lainnya.

Ketua Pelaksana sekaligus Ketua KKG Panglima Polim, Asep Zuhairi, S.Pd., menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen KKG dalam memperkuat sinergi antara sekolah, orang tua murid dan masyarakat. Menurutnya, pendidikan yang berkualitas hanya bisa tercapai jika seluruh elemen saling bekerja sama dan saling menguatkan.

“Momentum Hardiknas bukan sekadar seremoni, tetapi ajang refleksi dan aksi nyata. Melalui literasi, asesmen, parenting positif, dan pelibatan aktif peserta didik, kami ingin membangun ekosistem pendidikan yang kolaboratif dan suportif,” ujar Asep.

Beragam kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian acara tersebut, antara lain:

  • Gelar Karya Peserta Didik, yang menampilkan hasil-hasil kreativitas siswa dalam bidang seni, sains, dan literasi.
  • Seminar Parenting bertema “Bersama Mendidik, Bersama Membentuk Karakter Anak”, yang menghadirkan psikolog dan praktisi pendidikan sebagai narasumber.
  • Seminar Anak bertajuk “Bersahabat Tanpa Kekerasan: Sekolahku Aman dan Nyaman”, untuk menanamkan nilai-nilai antiperundungan dan toleransi di lingkungan sekolah.
  • Pelatihan Guru dalam menyusun instrumen asesmen yang kontekstual dan berbasis karakter.
  • Bedah Buku Berbahasa Sunda Ngabedah Basa Sunda: Ngalenyepan Jeung Ngalarapkeun Élmu, sebagai bagian dari upaya memperkuat literasi lokal dan menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa daerah.

“Literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, melainkan juga mencakup pemahaman dan penerapan ilmu dalam kehidupan. Inilah yang kami tekankan dalam setiap kegiatan,” tambah Asep.

Acara dibuka sejak pukul 08.00 WIB dengan prosesi upacara adat yang dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan seni seperti pencak silat, pantomim, dan pentas seni siswa dari masing-masing sekolah. Salah satu penampilan unggulan berasal dari kelompok siswa berprestasi tingkat kecamatan yang akan mewakili ke tingkat kota.

Tingginya partisipasi orang tua menjadi salah satu penanda keberhasilan acara ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif keluarga dan masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Dr. H. Tedi Setiadi, M.Pd., turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif KKG Panglima Polim. Ia menekankan bahwa sinergi antara guru, kepala sekolah, dan orang tua merupakan kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan.

“Kalau kita bicara mutu, maka kita bicara delapan Standar Nasional Pendidikan. Guru harus memahami standar isi, proses, penilaian, hingga pengelolaan dan pembiayaan. Tapi yang tak kalah penting adalah pelayanan—yakni bagaimana sekolah melayani orang tua, siswa, dan seluruh pemangku kepentingan,” tutur Tedi.

Ia juga memperkenalkan program “3P” yang tengah digalakkan oleh Dinas Pendidikan, yakni Penampilan, Pelayanan, dan Prestasi. Menurutnya, sekolah yang bersih, ramah, dan melayani akan membangun kepercayaan dari orang tua dan menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif.

Kegiatan peringatan Hardiknas 2025 di lingkungan Gugus Panglima Polim ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antara sekolah dan orang tua, sebagai simbol penguatan kolaborasi untuk mendukung pendidikan yang inklusif, aman, dan bermutu. (Pakesit)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *