Kab. Tasikmalaya – GM | Pengurus Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kabupaten Tasikmalaya menggelar diskusi tentang Pengembangan Ekonomi Pagar Nusa.
Giat tersebut merupakan upaya Pagar Nusa untuk kemandirian dan pembiayaan organisasi, bertempat di Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung (STTC), Jl. Cisinga Km. 11 Cilampunghilir Kecamatan Padakembang, Sabtu, (14/10/23).
“Adapun Pagar Nusa sebagai organisasinya para jawara dan ahli silatnya di NU itu sudah bagian yang sangat melekat dalam organisasi Pagar Nusa. Orang berbicara Pagar Nusa pasti tidak akan lepas dari silat dan yang lainnya, namun ada beberapa ruang yang harus di isi oleh Pagar Nusa, salah satunya adalah program kemandirian ekonomi,” ungkap Ketua PC Pagar Nusa Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sufian Sya’roni.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa pemikiran awal pengembangan ekonomi Pagar Nusa adalah bahwa Banom NU tersebut harus bisa mandiri dalam ekonomi ataupun pembiayaan keorganisasian.
Hal tersebut, kata Asep, selaras dengan salah satu program kerja Pimpinan Pusat Pagar Nusa dan PBNU yang mana organisasi NU dan seluruh Badan Otonom (Banom) harus mandiri dalam bidang ekonomi.
Program tersebut akan menampung semua produk rumahan yang ada di PAC (Pimpinan Anak Cabang) masing-masing, kemudian barang-barangnya akan pasarkan di pasar komunitas Pagar Nusa untuk tahap awal.
“Jadi kita akan mapping pasar kemudian kita akan kawal pemasarannya baik secara konvensional atau kita akan menggunakan start up atau yang lain-lainnya,” jelasnya.
Asep berharap program tersebut bisa berjalan dengan lancar bisa memandirikan ekonomi di semua tingkatan baik di cabang ataupun di kecamatan dan semoga Pagar Nusa kedepan bisa mandiri secara ekonomi.
“Program ekonomi ini dinamakan Program BJB yang artinya “Belajar Jualan Bersama” dan OPOP PN, yaitu “One PAC, One Product”. Pungkasnya. (Pakesit)***