Tasikmalaya – Gemamitra.com | SDN 1 Tanjung, yang berlokasi di Jalan Air Tanjung, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, kini tengah mengembangkan inovasi ketahanan pangan dengan memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam. Inisiatif ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Sutisna, S.Pd.
Dalam wawancara bersama awak media, Sutisna menjelaskan bahwa ide awal program ini berasal dari seorang guru yang menunjukkan hasil panen sayuran di rumahnya. “Saya melihat hasil tanam sayur seperti kangkung darat, selada, caisim, dan cabai milik guru kami sangat subur dan sehat untuk dikonsumsi. Dari sana saya berpikir, kenapa tidak kita coba kembangkan di sekolah,” ujar Sutisna.

Dengan dana awal sekitar dua ratus ribu rupiah, pihak sekolah berhasil membeli sekitar 100 galon bekas dan benih sayuran. Media tanamnya pun tidak sembarangan. Mereka menggunakan kotoran hewan yang telah difermentasi dengan sistem aerator, menjadikannya pupuk organik yang ramah lingkungan.
Program ini sejalan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Modul yang digunakan berjudul Sanjung Sayurku, Rindang Sekolahku – Asyiknya Berkebun Sayur, yang bertujuan memberikan edukasi kepada siswa mengenai gizi, pertanian, dan kewirausahaan.
“Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan teori, tapi juga praktik langsung. Siswa dilibatkan dari proses penanaman hingga panen. Bahkan, hasil panen kami konsumsi bersama guru dan siswa, serta dijual ke masyarakat sekitar,” tambah Sutisna.
Menariknya, sebagian hasil panen juga dipasarkan secara daring oleh siswa, sebagai bagian dari pengenalan dunia digital dan pemasaran.
Sutisna berharap program ini dapat menjadi inspirasi, terutama bagi 203 siswa SDN 1 Tanjung. “Mudah-mudahan anak-anak bisa mempraktikkan ilmu ini di rumah masing-masing, dan bahkan dikembangkan lebih luas di masyarakat,” pungkasnya. (Asep M)***