SDN 1 Tanjung Kembangkan Inovasi Ketahanan Pangan dengan Kebun Sayur dari Galon Bekas

Tasikmalaya – Gemamitra.com | SDN 1 Tanjung, yang berlokasi di Jalan Air Tanjung, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, kini tengah mengembangkan inovasi ketahanan pangan dengan memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam. Inisiatif ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Sutisna, S.Pd.

Kepala SDN 1 Tanjung, Sutisna, S.Pd., menunjukkan hasil panen sayuran dari kebun sekolah yang dikelola bersama siswa dan guru. Hasil panen ini juga dijual ke masyarakat sekitar.
Kepala SDN 1 Tanjung, Sutisna, S.Pd., menunjukkan hasil panen sayuran dari kebun sekolah yang dikelola bersama siswa dan guru. Hasil panen ini juga dijual ke masyarakat sekitar.

Dalam wawancara bersama awak media, Sutisna menjelaskan bahwa ide awal program ini berasal dari seorang guru yang menunjukkan hasil panen sayuran di rumahnya. “Saya melihat hasil tanam sayur seperti kangkung darat, selada, caisim, dan cabai milik guru kami sangat subur dan sehat untuk dikonsumsi. Dari sana saya berpikir, kenapa tidak kita coba kembangkan di sekolah,” ujar Sutisna.

Bacaan Lainnya
Guru SDN 1 Tanjung ikut serta dalam kegiatan panen sayuran bersama siswa di kebun sekolah, Kamis (8/05/2025). Kebersamaan ini menjadi bagian dari pembelajaran kontekstual dalam program ketahanan pangan berbasis Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Guru SDN 1 Tanjung ikut serta dalam kegiatan panen sayuran bersama siswa di kebun sekolah, Kamis (8/05/2025). Kebersamaan ini menjadi bagian dari pembelajaran kontekstual dalam program ketahanan pangan berbasis Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Dengan dana awal sekitar dua ratus ribu rupiah, pihak sekolah berhasil membeli sekitar 100 galon bekas dan benih sayuran. Media tanamnya pun tidak sembarangan. Mereka menggunakan kotoran hewan yang telah difermentasi dengan sistem aerator, menjadikannya pupuk organik yang ramah lingkungan.

Program ini sejalan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), khususnya tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Modul yang digunakan berjudul Sanjung Sayurku, Rindang Sekolahku – Asyiknya Berkebun Sayur, yang bertujuan memberikan edukasi kepada siswa mengenai gizi, pertanian, dan kewirausahaan.

“Kegiatan ini bukan hanya mengajarkan teori, tapi juga praktik langsung. Siswa dilibatkan dari proses penanaman hingga panen. Bahkan, hasil panen kami konsumsi bersama guru dan siswa, serta dijual ke masyarakat sekitar,” tambah Sutisna.

Siswa SDN 1 Tanjung memanen dan menjajakan hasil kebun sekolah secara langsung dan daring. Program ini melatih jiwa kewirausahaan sejak dini.
Siswa SDN 1 Tanjung memanen dan menjajakan hasil kebun sekolah secara langsung dan daring. Program ini melatih jiwa kewirausahaan sejak dini.

Menariknya, sebagian hasil panen juga dipasarkan secara daring oleh siswa, sebagai bagian dari pengenalan dunia digital dan pemasaran.

Sutisna berharap program ini dapat menjadi inspirasi, terutama bagi 203 siswa SDN 1 Tanjung. “Mudah-mudahan anak-anak bisa mempraktikkan ilmu ini di rumah masing-masing, dan bahkan dikembangkan lebih luas di masyarakat,” pungkasnya. (Asep M)***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *