Vakum di Dunia Road Race, Anak SD Ini Milih Jadi Mubaligh Setelah Juarai IMI Jabar Awards 2018

Alt

Gema Mitra – Kota Tasikmalaya

Keseriusan Asnur Racing One (ARO) untuk menetaskan pembalap Tasikmalaya yang mampu tampil di kancah balap Nasional terus digalakan. Perjalanan panjangnya di dunia balap dalam menggembleng pembalap muda semakin terlihat hasilnya.

Selain memalui pelatihan serius melalui kompetisi balap mulai dari Motor Cross yang bertajuk event lokal dan regional hingga Road Race, pembalap muda binaan ARO pun diterjunkan ke ajang balap yang lebih tinggi, mulai dari balapan antar daerah hingga ke luar daerah di balapan yang lebih bergengsi. Hasilnya, prestasi demi prestasi diraih. setidaknya kerja keras yang dilakukan terus memperlihatkan hasil positif. Akhir tahun 2018 kemarin pembalap binaan ARO yang berlaga di ajang IMI Jabar Awards 2018 kelas JMM PRIX/ Bebek 4 Tak 150cc Usia 12 Tahun, Shahrul Rizqon Nazar Ridwan berhasil meraih juara umum selama 5 seri. Di balapan yang digelar di sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya.

Sejak usia 5 Tahun Shahrul #ARL79 sering mengikuti kejuaraan. Bermula dari Motor Cross hingga Road Race, sederet prestasi telah ditorehkan oleh putra bungsu dari pasangan H. Asep Nurman dan Hj. Sanny Widayanti ini. “Awalnya kami bertekad akan terus konsisten menggembleng dan mengawal Shahrul sebagai pebalap binaan hingga titik tertinggi yang bisa dia raih. Kesempatan selalu terbuka dan hasil balap IMI Jabar Awards bisa dijadikan jembatan menuju arah lebih baik”, ujar H. Asep selaku orang tua sekaligus presiden ARO ditemui Gema Mitra dirumahnya Jl. Saguling Inpres, Kawalu Kota Tasikmalaya, Jum’at 21/06/2019.

Lebih lanjut dikatakan, mengingat Shahrul masih kecil, saat ini menginjak usia 11 tahun naik ke kelas 5 Sekolah Dasar, kami selaku orang tua merasa resah melihat anak hampir setiap hari sepulang sekolah atau di hari libur, yang dia ingat hanya balapan dan latihan di sirkuit. Kami mencoba membujuknya untuk sementara rehat dari dunia balap dan belajar mengaji di pesantren. Tentunya bukan hal mudah untuk merobah kebiasaannya, terlebih saat ini dia lagi di puncak karir, malahan banyak Tim besar yang menghubungi saya supaya Shahrul masuk ke Tim mereka untuk di latih dan di gembleng menuju ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Asep menuturkan, sekian minggu berlalu, beberapa pesantren yang ada di Kota maupun di luar Kota Tasikmalaya saya rekomendasikan. Namun Shahrul masih enggan untuk tinggal dan menuntut ilmu di pesantren. Hingga suatu saat Allah SWT menunjukan kuasa-Nya, di balik niat yang baik pasti akan ada jalan keluarnya, tiba-tiba kami mendapat informasi dari salah seorang ulama di Tasikmalaya supaya Shahrul di bawa ke pondok pesantren Darul Sa’adah yang berada di Kampung Curug Hawu, Desa Puspajaya, Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya asuhan Ajengan Yusuf.

“Alhamdulillah berkat kasih sayang-Nya, Shahrul mau tinggal di sana. Dan yang lebih membanggakan, setelah selama satu bulan tidak di tengok, Shahrul mengalami perobahan yang signifikan. Tak hanya mengaji, dia sudah pandai berdakwah dan ikut kompetisi sebagai Da’i cilik se-Priangan timur yang di gelar di Polres Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu lalu, hingga berhasil keluar sebagai juara ke-5 dari ratusan orang yang mengikuti”, paparnya.

Isak haru dan rasa syukur serta bangga tak hanya kami rasakan. Para tetangga dan orang-orang yang mengenal Shahrul ikut bangga. Seolah tak percaya, anak yang biasa dijalanan menunggangi kuda besi kesayangannya bernomor #79, kini menjelma Da’i cilik yang lantang menyuarakan syiar Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta.

Tak hanya itu, sikap dan kebiasaan sehari-hari Shahrul juga mengalami perubahan yang drastis. Seperti diutarakan Kevin Mekanik selaku Tim mekanik ARO, bahwa saat ini sikap dan gerak gerik Shahrul sangat Islami. Selalu berucap salam, hormat pada orang tua dan sesama. “Dulu kalau ketemu saya, dia kan suka langsung ngajak latihan balapan. Meski karakter Shahrul pendiam, kalau masalah balap dia selalu semangat. Namun, sekarang dia lebih andalemi dan kharismatik, fansnya juga makin banyak bisa dilihat di akun Instagramnya asnur79_”, ungkapnya.

Asep mengaku bangga dan bersyukur serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Shahrul, terutama kepada pihak pondok pesantren Darul Sa’adah yang telah membimbing, membina dan memberikan pembelajaran yang terbaik kepada anak saya. “Pada intinya saya akan selalu mendukung apa yang akan menjadi profesi Shahrul ke depan. Kalau sudah punya pondasi agama yang kuat kan kita sebagai orang tua merasa tenang. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan dan ilmu yang bermanfaat, mohon doa restu”, pungkasnya. (Tatang RA/M. Rizki Arbianto)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *