Penggunaan Model Inquiry Learning Terbimbing pada Pembelajaran Perkembangbiakan Makhluk Hidup di Kelas VI SDN 3 Sukarindik

Oleh : Yulia Widiyanti, S.Pd. (Guru Kelas VI SDN 3 Sukarindik Kota Tasikmalaya)

Semangat perubahan yang digelorakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini oleh mas Mentri Nadiem Makarim menjadi pelecut semangat bagi para guru dalam menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu memaksimalkana tranfer knowledge, skill serta karakter positif yang maksimal bagi peserta didik. Selama ini guru selaku tenaga pendidik terkadang hanya mengelola pembelajaran secara konvensional sehingga terlihat kaku dan tertutup. Proses pembelajaran yang diterapkan cenderung berlangsung satu arah dengan guru sebagai pusat pembelajaran, hal ini menyebabkan kualitas pembelajaran tidak maksimal dan bertentangan dengan amanat kurikulum 2013, bahwa pembelajaran haruslah berpusat pada siswa. Hal ini yang harus menjadi pusat perhatian guru dalam menentukan model pembelajaran seperti apa yang akan digunakan agar pembelajaran mampu terfokus terhadap peserta didik sehingga pembelajaran berkualitas.

Read More

Saya sebagai guru kelas VI SDN 3 Sukarindik, mengalami kondisi pembelajaran yang dirasakan monoton ketika menjelaskan materi perkembangbiakan mankhluk hidup. Keadaan saat itu, peserta didik kurang merespon, dan saya cenderung menjelaskan materi secara satu arah menggunakan metode ceramah. Peserta didik hanya duduk dan mendengarkan. Ketika evaluasi untuk menguji pemahaman peserta didik, hasilnya cukup menyedihkan dan nilai sebagian besar peserta didik di bawah KKM. Menyikapi hal tersebut, saya merefleksi diri dan berkomunikasi dengan teman sejawat serta mencoba menggunakan model inquiry learning. “Model pembelajaran itu sendiri dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung” (Joice&Wells). Sedangkan menurut Arends dalam Trianto, mengatakan “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dalam penerapan pembelajaran saintifik, ada tiga model utama yang sering digunakan yakni, model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran melalui penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning).

Dari ketiga model tadi, saya memilih model inquiry learning terbimbing. Hal itu diseuaikan dengan materi yang akan dibahas yakni tentang perkembangbiakan makhluk hidup. Model pembelajaran inquiry learning terbimbing bisa diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang dengan membawa peserta didik dalam proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat. Penggunaan model pebelajaran ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran pengenalan mahluk hidup di kelas VI SDN 3 Sukarindik. Sintak atau langkah Langkah yang diperlukan dalam kegiatan pembelajarannya dapat dilaksanakan dengan baik ketika menjelaskan mengenai perkembangbiakan makhluk hidup. Ketika proses pembelajarn dengan menggunakan model pembelajaran inquiry learning terbimbing peserta didik sangat antusias dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi pusat pembealajaran. Peserta didik dengan aktif mencari dan menemukan mengenai perkembangbiakan makhluk hidup. Ketika peserta didik disajikan masalah masalah mengenai perkembangbiakan mahluk hidup, dengan mengikuti sintak pada proses pembelajaran inquiry learning terbimbing siswa dapat mencari menemukan dan menyimpulkan terkait materi perkembangbiakan makhluk hidup. Dalam perjalanannya tentu terdapat kendala namun semua dapat terselesaikan dengan baik. Diantara kendala yang muncul adalah adanya peserta didik yang pasif dan cenderung malu malu untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran namun setelah diberikan stimulus siswa yang pasif tersebut mau aktif dan bergabung bersama rekan rekannya ketika mempelajari mengenai mahluk hidup. Penilaian pembelajaran pun saya lakukan ketika proses dan dikahir pembelajaran mencakup aspek sikap, kognitif dan psikomotor peserta didik.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inquiry learning terbimbing cocok digunakan pada kegiatan pembelajaran pengenalan mahluk hidup pada peserta didik kelas 6 SDN 3 Sukarindik. Hal ini bisa terlihat dari tingkat partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan perubahan pembelajaran dari teacher centre menjadi student centre dapat tercapai dengan baik dan maksimal dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam hal ini penggunaan model pembelajaran inquiry learning terbimbing sehingga hasil belajar peserta didik juga meningkat drastic dan pembelajaran menjadi berkualitas.***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *