Gema Mitra – Kota Tasikmalaya
Pasanggiri Maca Sajak Sunda (PMSS) Sa-Tatar Sunda XVII tingkat SD, SMP, SMA dan UMUM yang diselenggarakan di SMA/SMK Pasundan 2 Kota Tasikmalaya 24-26 Oktober 2019 lalu, berjalan lancar dan sukses. Juara baru bermunculan dalam ajang tersebut, mengalahkan pesaingnya yang sudah biasa juara dalam ajang yang sama.
Seperti halnya Andri Nugraha, salahsatu siswa kelas 12 SMAN 4 Kota Tasikmalaya yang berhasil meraih juara 1 mengalahkan semua saingannya yang lebih dulu berkecimpung di dunia pembacaan puisi khususnya Maca Sajak Sunda. Rabu (30/10/19).
Andri mengaku kaget ketika namanya dinobatkan sebagai juara 1 dan memboyong piala bergilir ke sekolahnya. Karena menurutnya, membaca sajak adalah hal baru baginya dan pertama kali ikut dalam ajang lomba yang ini.
“Sangat kaget dan berkesan sekali, karena saya baru pertama kali ikut di Lomba baca sajak ini. Paling Utama Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. Alhamdulillah saya dapat meraih juara 1 Pasanggiri Se Jawa barat dan yang pasti saya merasa bangga dan dapat membanggakan kedua orang tua, sekolah, guru serta teman-teman saya yang telah mendukung saya mengikuti Pasanggiri ini, ungkapnya.
Dalam kompetisi tersebut, Andri membacakan 2 sajak, 1 sajak untuk penyisihan, dan 1 sajak lagi untuk final dengan sajak yang berjudul Afghanistan dan Gatotkaca Gandrung. Sajak Afganistan menurut Andri memiliki kesedihan yang sangat kuat tentang peperangan antara Afghanistan dan Uni Soviet waktu itu, dan dalam sajak Gatotkaca Andri mengaku perdana membawakan sajak yang bertemakan Romantisme.
“Setiap kompetisi selalu ada saingan berat, nah untuk pasanggiri maca sajak sunda, saya memiliki saingan berat yaitu Rashda, karena dia pernah meraih juara 1 di Pasanggiri ABSD,” ungkapnya.
Dalam proses latihan, Andri memiliki cara sama halnya seperti peserta lain, yaitu membedah naskah, memahami isi sajak agar lebih dapat rasa dari sajak tersebut dan lain sebagainya.
“Harapan saya untuk kedepannya semoga untuk acara-acara Pasanggiri seperti ini bisa dikembangkan karena selain dari untuk wadah pengembangan atau pengekspresian siswa/i dapat juga digunakan sebagai upaya dalam melestarikan budaya yang ada di Tatar Sunda dan dapat dikenal oleh masyarakat di luar Tatar Sunda ataupun se-Indonesia,” pungkas Andri kepda Gema Mitra saat ditemui di sekolahnya, Kamis 31/10/2019. (M. Rizky Arbianto)***