Pentingnya Peran Perempuan dalam Politik, Bawaslu Kota Tasik Gelar Seminar Sosialisasi

Tasikmalaya – GM | Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya menyelenggarakan seminar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Perempuan, bertempat di Hotel Fave Jl. R.E. Martadinata No.24, Cipedes Kota Tasikmalaya pada Selasa 06/08/2022.

Kegiatan tersebut mengusung Tema “Peranan Perempuan dalam Demokrasi: Mengawal dan Menjaga Kualitas Pemilu 2024”, dihadiri beberapa narasumber yang dihadirkan, selain dari pihak Bawaslu Kota Tasikmalaya, juga hadir perwakilan Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat.

Bawaslu juga menghadirkan pembicara ahli dari Pemberdaya Perempuan yang juga Founder FC Life Coach Indonesia, Fiona Callaghan M.Si.

Kegiatan seminar yang sekaligus juga penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) antara Bawaslu Kota Tasikmalaya dengan PT. Sokhatara dalam hal pengawasan pemilu ini di ikuti oleh lebih dari 100 peserta perempuan dari berbagai komunitas dan lintas organisasi.

Ijang Jamaludin, S.Sy selaku Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan tahapan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pendaftaran dan verifikasi partai politik.

“Hal itu dikarenakan masih banyak nama yang di catut di partai politik, jadi kepedulian masyarakat tidak ada tanggapan dan laporan ke KPU masih kurang,” ungkapnya.

Ijang menuturkan, minimal masyarakat cek NIK apakah terdaftar di partai politik yang merupakan salah satu parameter bahwa ada partisipasi pengawasan untuk menjaga proses dan kualitas.

Bawaslu juga menghadirkan SOKHATARA dengan JUAG SOEKAPEORA bagaimana peran perempuan bisa dimunculkan. “JUAG juga sebagai pengisi pemateri dan menjalin MOU (memorandum of understanding) dengan BAWASLU bagaimana membuka wawasan perempuan di bidang politik,” pungkas Ijang.

Sementara Juag Fiona Sukapura, panggilan akrabnya, selaku Komisaris Utama PT Soekapeora Khatulistiwa Nusantara (Sokhatara). Perwakilan dari Sukapura yang merupakan cikal bakal pemerintahan Tasikmalaya yang juga memiliki track record yang luar biasa dalam hal pemberdayaan perempuan di Nusantara, mengatakan seperti diketahui, Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 sudah semakin dekat, bahkan tahapannya sudah di mulai sekarang ini. Kita akan di hadapkan untuk memilih Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota/Kabupaten dan Bupati/Walikota.

Dia menjelaskan, banyaknya kategori yang akan kita pilih, memerlukan referensi yang kuat dalam menentukan siapa yang akan kita pilih. Selain itu juga diperlukan pengawasan yang ketat dalam proses demokrasi, mulai dari penentuan Daftar Pemilih Tetap (DPT), terlibat memberikan pendidikan untuk pemilih, pemantauan dalam proses pelaksanaan Pemilu, hingga nanti dalam mengawasi setiap kebijakan yang dilahirkan pasca Pemilu.

Setidaknya, kata Fiona, ada hal yang mendasari perempuan Tasikmalaya harus terlibat dalam proses demokrasi, dalam hal ini mengawasi pemilu.

“Salah satunya sebagai implementasi prinsip demokrasi berbasis kesetaraan dan keadilan gender, perempuan adalah rakyat yang akan terdampak dari regulasi dan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah,” ungkap Fiona.

Menurutnya, penting untuk perempuan terlibat aktif mengawal proses dan hasil Pilkada agar terpilih pemimpin yang baik melalui proses yang menghargai kemurnian suara rakyat.

“Jika kita merujuk pada aturan Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang mengatur adanya keterwakilan perempuan 30% sebagai penyelenggara pemilu, maka hal ini harus bisa dimaksimalkan dengan baik,” tuturnya

“Perempuan Tasikmalaya harus bangkit, berdaya dan berguna bagi lingkungannya. Kita harus terlibat secara langsung dalam proses demokrasi, awasi prosesnya, karena hal ini akan sangat berdampak pada kehidupan kita,” imbuhnya. (Dede Hermawan)***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *