Penerapan Karakter Pancasila pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Aspek Menulis Puisi di Kelas VI SDN 3 Sukarindik

Oleh : Yulia Widiyanti, S.Pd. (Guru Kelas VI SDN 3 Sukarindik Kota Tasikmalaya)

Visi Kemdikbud sebagaimana tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Statregis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2020-2024 adalah “Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung visi dan misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global”. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah harta pusaka milik bangsa Indonesia yang harus dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari.

Bacaan Lainnya

Kebanggan akan Pancasila harus ditanamkan sejak dini dan dipupuk agar ideologi Pancasila dapat terjaga dengan baik dan tidak akan mamapu dirongrong oleh paham ataupun ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sudah menjadi satu satunya ideologi yang isi dan muatannya sejalan dengan bangsa Indonesia yang menganut budaya ketimuran dan toleransi yang sangat tinggi pada setiap tarikan nafas kehidupan berbangsa dan bernegaranya.

SDN 3 Sukarindik selaku penyelenggara layanan Pendidikan dasar memiliki peranan yang sangat penting dalam mengimplementasikan dan menanamkan karakter profil pelajar Pancasila yang memiliki enam karakter utama yakni, beriman bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Saya sebagai guru kelas VI di SDN 3 Sukarindik memiliki tanggung jawab profesi dan moral yang tinggi untuk menjamin seluruh peserta didik mampu mengenal, menerapkan dan memupuk Pancasila serta menjadikan peserta didik manusia yang berkarakter Pancasila sesuai yang diharapkan dalam profil pelajar Pancasila. Tentu saja hal ini bukan merupakan sesuatu yang mudah untuk diterapkan walau sangat mudah untuk disampaikan dalam setiap pembelajaran. Karakter Pancasila sendiri bisa diartikan sebagai karakter sikap dan perilaku yang sesuai dan merujuk serta berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang dalam hal ini tercantum dalam profil pelajar Pancasila.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas VI SDN 3 Sukarindik, senantiasa berupaya mengimplementasikan karakter pelajar Pancasila baik dalam kegiatan intrakulikuler maupun di dalam kegiatan ekstrakulikuler. Penanaman karakter yang bernilai Pencasila seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya sebelum pembelajaran dimulai, sholat Dhuha berjamaah, memelihara kebersihan kelas, melaksanakan upacara pengibaran bendera merah putih setiap hari Senin dan lain sebagainya. Penanaman karakter Pancasila untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila di kelas VI SDN 3 Sukarindik juga dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran terstruktur seperti halnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang materi pokok menulis puisi. Dalam kegiatan pembelajaran membuat puisi ini, saya menekankan tema yang diangkat tentang karakter Pancasila. Adapun Langkah yang ditempuh dalam proses pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai karakter yang terkandung dalam Pancasila dan meminta peserta didik untuk merenungi setiap karakter yang dimaksud dan merefleksi apakah karakter tersebut sudah pernah terimplementasikan dalam sebuah sikap atau perilaku, kemudian hasil renungan tersebut ditulis dalam sebuah redaksi kalimat atau pernyataan.
  2. Memberikan contoh melalui tayangan video, seorang seniman yang sedang bernyanyi dan membaca puisi bertemakan rasa nasionalis yang erat kaitannya dengan Pancasila.
  3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanggapi atau bertanya terlebih dahulu mengenai apa yang mereka tonton.
  4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menulis Puisi bebas dengan tema Pancasila.
  5. Melakukan diskusi yang salah satunya saling mengoreksi penggunaan gaya bahasa dalam Puisi yang dibuat oleh masing-masing peserta didik.
  6. Memberikan kesempatan keapda seluruh peserta didik untuk membcakan puisi hasil karya nya di depan kelas secara bergantian, peserta didik memberikan apresiasi berupa tepuk tangan atau ungkapan lain.

Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia aspek menulis Puisi seperti yang diuraikan di atas setidaknya sudah tampak menerapkan nilai-nilai karakter Pancasila baik secara tersirat maupun tersurat. Penggunaan puisi sebagai media penenaman karakter Pancasila itu sendiri bertujuan agar peserta didik dapat lebih mudah memahami apa itu karakter panacasila dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari hari. Peserta didik tidak hanya mengenal namanya akan tetapi juga mampu mengetahui dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran harus dikemas unik dan menyenangkan, termasuk dalam perihal mewujudkan profil pelajar Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai cara secara fleksible dalam pembelajaran sehingga peserta didik menikmati setiap moment pembelajaran tersebut.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *