Dua tahun sudah Indonesia dilanda pandemi Covid-19, masa ini memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada seluruh aspek kehidupan. Begitu banyak pengaruh yang ditimbulkan dari wabah yang satu ini, tak terkecuali di bidang pendidikan. Munculnya wabah ini memaksa sistem pendidikan mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar.
Terlebih dengan adanya surat edaran Permendikbud No 4 tahun 2020 yang menganjurkan kegiatan PBM dilakukan di rumah dengan mode daring/online. Hal ini tentu saja akan mengurangi keefektifan belajar dan harus dihadapkan pada masalah-masalah baru. Gawai dan kuota internet menjadi masalah utama yang dihadapi.
Berbagai masalah banyak ditemukan dalam pembelajaran daring ini. Ketersediaan media pembelajaran daring kurang mendukung untuk sebagian orang tua, karna tidak semua orang tua memiliki handphone, belum lagi harus menyediakan kuota untuk bias mengakes pelajaran yang diberikan oleh guru,taraf ekonomi orang tua tidaklah sama ada yang mampu ada yang tidak,belum lagi mereka harus berjuang antara kebutuhan makan dan kuota.karna mau tidak mau kuota ini harus slalu ada untuk melaksanakan tugas setiap hari.ketidaksamaan taraf hidup orang tua ini tentu saja hal yang harus difikirkan oleh seorang guru,bagaimana caranya supaya materi pembelajaran bisa tersampaikan dengan baik kepada siswa dan merata,dalam arti jangan sampai anak- anak tidak bisa belajar hanya karena tidak ada kuota.
Pembelajaran daring menyebabkan materi,pengawasan dan konsentrasi kurang berjalan dan kurang tersampaikan dengan baik. Para pendidik harus berfikir keras untuk tetap memberikan materi. Berbagai metode harus dilakukan agar materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik, salah satunya adalah Daring Methode,
Metode ini memanfatkan jaringan online dan bisa membuat para siswa kreatif menggunakan fasilitas yang ada,seperti membuat konten- konten dengan barang-barang yang ada disekitar rumah. Atau melakukan segala kegiatan belajar melalui system online dengan metode ini pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh peserta tetap berada di zona yang aman dan nyaman.
Metode lainnya adalah Luring Method (home visit) yaitu mode pembelajaran yang dilakukan diluar jaringan atau pembelajaran tatap muka dengan tetap menerapkan prokes. Guru akan berkunjung kerumah siswa dan memberikan materi dan pembelajaran.
Meskipun pandemic sudah kembali normal dan proses KBM sudah dilakukan 100% offline, namun suasana pembelajaran belum sepenuhnya kembali normal. Sebut saja salah satunya adalah semangat belajar anak didik yang berkurang dan masih betah di rumah. Hal ini pun menjadi masalah yang harus segera ditangani, karena akan menyebabkan anak ketinggalan pelajaran. Semua tak berjalan dengan yang diharapkan setelah sekian lama menjalani sekolah online. Bagi seorang guru bisa menjadi tantangan baru karena akan dihadapkan dengan masalah – masalah baru.
Kondisi psikologi anak yang masih terbawa suasana rumah ini menurut Rachel Busman, seorang psikolog klinis dari Child Mind Institute mengatakan bahwa saat anak kembali masuk, mereka mungkin mengalami kecemasan tentang linkungan barunya, termasuk guru baru yang mana selama ini hanya bertemu lewat media online.
Pandemi covid 19 menyebabkan kurangnya interaksi antara guru dan murid serta menghambat keaktifan siswa. Siswa sering menemukan kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan tugasnya karena terbatasnya penjelasan dari guru. Banyak siswa yang mengeluh dan tidak bersemangat belajar. Kurangnya interaksi langsung ini secara otomatis mengurangi internalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya ditanamkan. Hal ini akan menimbulkan degradasi moral pada anak anak, karena tugas seorang guru bukan hanya mengajar dan mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi dituntut untuk mendidik pembentukan akhlak dan karakter. Namun hal ini tidak boleh mematahkan semangat guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pandemi tidak boleh mematahkan semangat kita semua.
Penulis : Ina Herlina S.Pd.l ( Guru Kelas lll ) SDN 3 Cibunigeulis Kota Tasikmalaya