Oleh : Erni Eka Khrisna Sari, S.Pd.I (Guru PAIBP SDN Cikiara Kota Tasikmalaya)
Regiositas merupakan salah satu nilai utama karakter yang wajib diterapkan di lingkungan Sekolah. Regiositas merupakan bagian dari pendidikan karakter dan termasuk ke dalam program penguatan pendidikan karakter (PPK) disamping nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. PPK merupakan program pendidikan di Sekolah yang bertujuan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari gerakan nasional revolusi mental. Salah satu muatan PPK yang menarik untuk dikembangkan di SDN Cikiara melalui kegiatan Jum’at Berkah adalah Regiositas, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan SDN Cikiara religius. Hal ini sejalan dengan tupoksi saya selaku guru PAIBP di SDN Cikiara untuk menciptakan atau mencetak peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT.
Penguatan karakter regiositas di SDN Cikiara diterapkan melalui berbagai pendekatan baik secara klasikal maupun secara personal di berbagai kesempatan. Penerapannya dilakukan dengan cara integrasi dalam muatan pelajaran dengan memperhatikan KD dari KI 1 yang diinginkan oleh setiap muatan pelajaran. Disamping itu, penerapan karakter regiositas dilakukan melalui optimalisasi dalam muatan lokal, serta diterapkan di dalam kelas melalui manajemen kelas. Hal ini biasanya dilakukan secara nyata seperti melalui kegiatan berdoa sebelum dan sesuadah belajar, membaca surat-surat / ayat Al-Quran pendek, menciptakan kelas yang bersih, dll. Selain pola penerapan tersebut, saya menginisiasi kegiatan Jum’at berkah untuk menerapkan sekaligus membentuk karakter regiositas peserta didik terutama yang berhubungan dengan pola ibadah kepada Alloh SWT dan pola hubungan sesama makhluk Alloh SWT.
Hari Jumat sangat istimewa di kalangan umat Islam, karena beberpa hal yakni, 1). Hari jum’at merupakan hari nabi Adam diciptakan. 2). Hari suci bagi Muslimin sesuai dengan keterangan dalam QS. Al Jumu’ah ayat 9 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila telah diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu mengingat Alloh dan tinggalkan jual beli”. 3). Pahala dilipatgandakan. 4). Waktu mustajab untuk berdoa. 5). Dosa terampuni. 6). Terjaga dari fitnah kubur sesuai keterangan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi dalam sebuah Hadist sebagai berikut : “Imam Ahmad dan Imam Tirmidji meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin Al-“Ash, barang siapa yang meninggal dunia pada hari Jum’at, maka ia terjaga dari fitnah kubur”. Keiistimewaan hari Jum’at tersebut senantiasa saya beritahukan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan Jum’at Berkah di SDN Cikiara.
Kegiatan Jum’at berkah di SDN Cikiara diawali dengan shalat Dhuha berjamaah di pagi hari, kemudian membaca ayat suci Al-Quran secara bersama-sama, setelah itu kuliah tujuh menit salah satunya membahas keutamaan hari Jum’at. Setelah kegiatan tersebut, diadakan Jum’at bersih atau kegiatan bekerja sama dalam membersihkan lingkungan kelas dan sekolah. Selesai kegiatan tersebut dilanjut dengan kegiatan Jum’at berseeakah, yakni setiap peserta didik memberikan sedekah berupa uang seikhlasnya dimasukan ke dalam kencleng. Hasil dari uang tersebut diberikan kepada siswa yang kurang mampu dan warga kurang mampu di sekitar sekolah. Kegiatan Jum’at Berkah kemudian ditutup dengan penjelasan guru di masing-masing kelas tentang kegiatan yang sudah dilakukan oleh peserta didik dan manfaatnya bagi mereka dan orang lain. Ditekankan pula agar sikap terpuji dari kegiatan Jum’at berkah diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Jum’at berkah di SDN Cikiara dilakukan setiap hari Jum’at. Kegiatan tersebut mampu mendewasakan peserta didik untuk senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT serta saling menghargai sesama makhluk Alloh SWT, baik kepada sesama teman maupun lingkungan sekitar.
Penanaman karakter melalui kegiatan Jum’at Berkah cukup efektif bagi peserta didik SDN Cikiara, karena mereka awalnya secara tidak sadar mengikuti kegiatan tersebut karena takut dihukum jika tidak mengikuti, akan tetapi lambat laun mereka menjadi terbiasa dan sadar akan pentingnya kegiatan tersebut, bahkan kegiatan tersebut sangat dirindukan, terbukti ketika kegiatan Jum’at Berkah tidak bisa dilakukan semasa pandemi Covid 19 mereka terus bertanya kapan akan melakukan kegiatan Jum’at berkah Kembali. Alhamdulilah kegiatan tersebut sekarang sudah berjalan lagi.
Karakter regiositas merupakan dasar membentuk watak atau karakter positif peserta didik, sehingga kita sebagai sorang guru harus mampu membentuk karakter regiositas dengan baik sebagai pondasi peserta didik dalam mengarungi kehidupan.***