Oleh : Otih Sumartini, S.Pd. (Guru Kelas IV SDN 1 Parakannyasag Kota Tasikmalaya)
HOTS atau High Oder Thinking Skill harus diterapkan dalam pembelajaran saat ini. HOTS adalah kemampuan berpikir yang harus dikuasai oleh peserta didik Sekolah Dasar terutama kelas IV SDN 1 Parakannyasag. Proses berpikir tingkat tinggi bukan hanya sekedar mengingat atau menghapal materi pelajaran akan tetapi proses berpikir yang lebih komplek dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang paling mendasar. Aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi, transfer knowledge, critical and creative thinking, dan problem solving. Ketiga aspek tersebut perlu dilatihkan pada peserta didik kelas IV SDN 1 Parakannyasag untuk mempersiapkan Assesment Nasional berbasis IT seperti ketika pelaksanaan AKM di tahun 2021 kemarin.
Keberhasilan penerapan pembelajaran berorientasi HOTS di kelas IV SDN 1 Parakannyasag tentunya tidak lepas dari kemampuan guru dalam mengemas pembelajaran, beberapa langkah yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memfasilitasi pembelajaran berbasis HOTS seperti yang dilakukan di kelas IV SDN 1 Parakannyasag agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal yakni, guru harus komitmen dari awal untuk menerapkan pembelajaran berorientasi HOTS secara menyeluruh, sistematis dan terukur dimulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran berbasis HOTS. Tujuan tidak akan tercapai maksimal tanpa perencanaan yang matang, sehingga dalam hal ini perencanaan pembelajaran berbasis HOTS perlu disusun oleh guru secara tepat sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang diinginkan dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Langkah pertama tentunya menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis HOTS, yakni RPP yang disusun haruslah sesuai dengan kompetensi dasar, indikator maupun tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Di samping itu RPP yang disusun harus saintifik dan berorientasi model pembelajaran yang akan dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran nanti. Sintak model pembelajaran yang akan dilaksanakan harus dimunculkan dalam RPP secara sistematis mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Dalam hal ini guru harus komitmen bahwa langkah pembelajaran wajib disesuaikan dengan sintak model pembelajaran yang akan dikembangkan.
Langkah yang kedua yakni, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun artinya RPP berbasis model tersebut dilaksanakan dalam pembelajaran secara sistematis dengan memperhatikan karakteristik individu peserta didik. pada bagian ini, seluruh kompetensi guru benar-benar dibutuhkan secara maksimal. di samping mengelola pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat, guru juga harus mampu menyelipkan misi penguatan pendidikan karakter dan budaya literasi dalam pembelajaran. Langkah ketiga dengan melaksanakan penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Penilaian tersebut harus mencakup seluruh aspek, mulai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotor peserta didik. Penilaian tersebut dilaksanakan dalam proses pembelajaran bahkan setelah pembelajaran dan harus autentik. Dalam melaksanakan penilaian ranah kognitif, kita harus merumuskan persoalan yang mampu menyentuh dimensi metakognitif peserta didik tidak hanya dimensi faktual, konseptual ataupun prosedural. Selain itu persoalan tersebut harus mampu mencapai proses berfikir sampai di tingkatan C4, C5 dan C6 peserta didik yang dalam hal ini membiasakan peserta didik untuk menganalisis, mengevaluasi bahkan mengkreasi setiap persoalan yang dimunculkan sehingga jawaban peserta didik yang muncul berdasarkan proses berpikir di atas. Terakhir saya melakukan tindak lanjut hasil penilaian dan memberikan penguatan kepada peserta didik kelas IV SDN 1 Parakannyasag untuk senantiasa mengamalkan setiap pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.***
good.. thanks