Oleh : Hj. Hanhan Rohaeni, S.Pd. (Guru Kelas 1 SDN 1 Parakannyasag Kota Tasikmalaya)
Keunikan karakteristik Peserta didik kelas 1 SDN 1 Parakannyasag sangat tampak terlihat, mulai dari rasa ingin tahu yang sangat kuat ditandai dengan banyaknya bertanya kepada saya selaku guru kelasnya atau pun dalam hal memahami sesuatu, mereka cukup kesulitan jika penjelasan yang saya berikan tidak diiringi dengan contoh kongkret. Hal tersebut sangatlah wajar bahkan bisa dikatakan normal, mengingat perkembangan peserta didik kelas 1 masih berada pada tahap pra operasional menuju tahap operasional kongkret. Sehingga kita selaku gurunya perlu memahami hal tersebut dan mempersiapkan dengan baik kebutuhan apa yang mereka perlukan dalam pembelajaran termasuk pendekatan, strategi, metode bahkan media yang tepat kita gunakan untuk keberhasilan mereka dalam pembelajaran. Dalam kurikulum nasional terdapat muatan pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas 1 SD, salah satunya muatan Seni Budaya dan Prakarya (SBDP). Muatan pelajaran SBDP termasuk dalam kelompok B pada kurikulum Nasional dan di kelas 1 diajarkan selama 4 jam setiap minggunya.
Karakteristik pembelajaran SBDP di kelas 1 SD lebih menekankan pada aspek keterampilan peserta didik melalui penciptaan sebuah karya seni, baik seni rupa (menggambar, mewarnai, membuat patung, dll), seni musik (mengenal musik dan irama, menyanyi, memainkan alat musik, menari, dll) dan seni kriya atau membuat kerajinan yang bernilai seni tinggi. Di kelas 1 SDN 1 Parakannyasag, pembelajaran SBDP dilaksanakan sesuai kurikulum nasional yakni, 4 jam setiap minggunya. Untuk mempermudah peserta didik dalam mempelajari materi SBDP, saya selaku guru kelas 1 SDN 1 Parakannyasag, senantiasa menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi SBDP yang hendak dicapai. Sebagai contoh, hal yang saya lakukan ketika pembelajaran SBDP khususnya materi menggambar ekpresi, saya menggunakan media objek langsung, dengan melibatkan peserta didik ke alam sekitar dan membebaskan peserta didik untuk mengamati lingkungan, objek-objek serta pemandangan yang ada di lingkungan sekitar tersebut.
Hal di atas, saya lakukan dengan berbagai pertimbangan bahwa peserta didik kelas 1 masih perlu hal nyata atau konkret untu dijadikan ide atau imajinasi dalam menggambar ekpresi. Sesuai dengan pendapat Sudjana (2009:208) yang menyatakan : “Di lain pihak guru dan siswa bisa mempelajari keadaaan yang sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada objek-objek secara langsung di lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar dan mengajar”. Pendapat tersebut saya terapkan dalam pembelajaran SBDP di kelas 1 SDN 1 Parakannyasag dalam kegiatan menggambar ekpresi. Menggambar ekpresi itu sendiri merupakan proses menggambar sesuai imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambar terhadap objeknya. Peserta didik kelas 1 SDN 1 Parakannyasag kesulitan ketika menggambar ekpresi dilakukan secara terstruktur dalam pembelajaran di ruang kelas, sehingga sebagai bentuk penyegaran, saya membawa mereka ke luar kelas dan memperhatikan keadaan lingkungan serta objek-objek yang terdapat di sekitar untuk dijadikan ide dalam menggambar. Hal ini perlu bimbingan khusus dari guru, mengingat peserta didik kelas 1 masih senang-senangnya bermain, agar pembelajaran tetap terarah dan kondusif, peran guru sangatlah besar dalam membimbing peserta didik sehingga benar-benar sesuai dengan yang diinginkan oleh tujuan pembelajaran. Ketika melakukan pembelajaran menggambar ekpresi melalui penggunaan objek langsung di sekitar sekolah, peserta didik kelas 1 SDN 1 Parakannyasag tampak sangat antusias dan gembira sehingga tidak memerlukan waktu lama, gambar yang dibuat oleh mereka pun sudah selesai. Setelah itu, saya membawa kembali peserta didik masuk ke dalam kelas dan memfasilitasi seluruh peserta didik untuk menceritakan dan memperlihatkan gambar hasil karya masing-masing peserta didik di depan teman-temannya secara bergantian, kemudian diapresiasi oleh teman dan saya selaku gurunya.
Kegiatan pembelajaran di luar kelas memang sangat diminati oleh peserta didik, akan tetapi kita juga harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung lancarnya proses pembelajaran dengan baik agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, tertib dan aman sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.***